Hari Pendidikan Internasional 2024: Pendidikan dan Perdamaian Berkelanjutan
24/01/2024 : 17.00 WIB
Jakarta, 24 Januari 2024 – Dunia memperingati Hari Pendidikan Internasional pada 24 Januari 2024 dengan mengangkat tema “Learning for Lasting Peace” atau “Belajar untuk Perdamaian yang Berkelanjutan”. Tema ini dipilih untuk menyoroti peran krusial pendidikan dalam membentuk masyarakat yang toleran, adil, dan damai, khususnya dalam menghadapi tantangan global seperti ujaran kebencian, kekerasan, dan diskriminasi yang masih marak terjadi di berbagai belahan dunia.
Dalam peringatan tahun ini, berbagai lembaga internasional dan nasional menggarisbawahi pentingnya pendidikan sebagai alat strategis dalam mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian. UNESCO, sebagai penggagas Hari Pendidikan Internasional, menekankan bahwa lembaga pendidikan harus menjadi ruang aman untuk dialog, refleksi, dan pembentukan karakter, bukan sekadar tempat mentransfer pengetahuan. Pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan berbasis nilai-nilai perdamaian dipercaya mampu menumbuhkan generasi yang berpikir kritis dan empatik.
Di Indonesia, peringatan ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan berbagai organisasi pendidikan. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyelenggarakan serangkaian kegiatan edukatif seperti seminar, diskusi publik, dan kampanye digital yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran pendidikan dalam mencegah radikalisme dan membangun budaya damai. Menteri Nadiem Makarim menyatakan bahwa pendidikan harus menjadi garda terdepan dalam memerangi narasi kebencian dan kekerasan yang kerap menyasar anak muda melalui media sosial.
Tema “Learning for Lasting Peace” juga menjadi pengingat bahwa perdamaian sejati tidak bisa dicapai hanya melalui kebijakan atau diplomasi tingkat tinggi, tetapi harus dimulai dari ruang kelas, keluarga, dan komunitas lokal. Guru, orang tua, dan tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam membentuk cara berpikir generasi muda agar lebih terbuka, menghargai perbedaan, dan menyelesaikan konflik tanpa kekerasan. Pendidikan yang menanamkan nilai-nilai perdamaian sejak dini diyakini mampu menciptakan perubahan jangka panjang dalam tatanan sosial.
Salah satu tantangan terbesar dalam mewujudkan pendidikan untuk perdamaian adalah masih terbatasnya akses pendidikan yang merata dan berkualitas, terutama di daerah-daerah tertinggal dan wilayah konflik. Selain itu, kurikulum yang masih bersifat akademis belum sepenuhnya memberikan ruang bagi penguatan nilai-nilai karakter dan keterampilan hidup. Oleh karena itu, Hari Pendidikan Internasional 2024 menjadi momentum penting untuk mendorong reformasi pendidikan yang lebih berorientasi pada pembentukan kepribadian dan kesadaran sosial.
Sebagai penutup, peringatan ini menjadi ajakan global untuk menjadikan pendidikan sebagai fondasi dalam membangun dunia yang lebih damai, toleran, dan berkeadilan. Pemerintah, pendidik, dan masyarakat luas diharapkan dapat bersinergi memperkuat ekosistem pendidikan yang tidak hanya mencetak individu cerdas secara akademik, tetapi juga berdaya secara moral dan emosional. Melalui pendidikan yang berpihak pada perdamaian, diharapkan masa depan yang lebih harmonis dan inklusif dapat terwujud bagi semua.
Putri Kusumastuti berkontribusi dalam penulisan artikel ini.