Program Pertukaran Guru Indonesia-Korea 2025 Resmi Diluncurkan
21/03/2025 : 17.30 WIB
Jakarta, 21 Maret 2025 — Dalam langkah besar untuk memperkuat kompetensi guru di era globalisasi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah secara resmi meluncurkan Program Pertukaran Guru Indonesia-Korea (IKTE) 2025. Program ini dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG), dan bertujuan membuka peluang bagi guru-guru Indonesia untuk belajar langsung dari sistem pendidikan Korea Selatan yang dikenal maju dan inovatif.
Peluncuran program dilakukan dalam sebuah acara resmi di Jakarta yang dihadiri perwakilan Kementerian Pendidikan Korea Selatan, Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, serta sejumlah kepala sekolah dan guru peserta. Dalam sambutannya, Dirjen GTKPG, Nur Hidayat, menyatakan bahwa program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kemampuan pedagogi, tetapi juga membangun jejaring internasional yang memperkuat diplomasi pendidikan antara kedua negara.
Melalui IKTE 2025, guru-guru Indonesia akan menjalani program magang dan observasi selama tiga bulan di berbagai sekolah mitra di Korea Selatan. Mereka akan terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, pelatihan kurikulum, serta pengembangan teknologi pembelajaran. Sebaliknya, guru-guru Korea Selatan juga akan dikirim ke sekolah-sekolah Indonesia untuk berbagi praktik baik dan memperkaya perspektif pendidikan global.
Program ini dirancang untuk menciptakan transformasi nyata dalam pengembangan profesi guru. Peserta diharapkan mampu mengadaptasi metode-metode baru dalam pengajaran sains, matematika, bahasa, dan karakter yang berbasis teknologi dan budaya kolaboratif. Selain itu, aspek budaya dan komunikasi lintas negara juga menjadi bagian penting dalam penguatan soft skills guru.
Reaksi dari kalangan pendidik sangat positif. Banyak guru menyambut program ini sebagai bentuk penghargaan dan peluang berharga yang selama ini jarang tersedia di bidang pendidikan dasar dan menengah. “Kami berharap pengalaman ini membuka wawasan baru dalam membangun suasana pembelajaran yang lebih kontekstual dan menyenangkan bagi siswa,” ujar Ratna Sari, guru asal Yogyakarta yang terpilih sebagai peserta angkatan pertama.
Dengan peluncuran IKTE 2025, pemerintah menunjukkan komitmennya dalam membangun kapasitas guru Indonesia untuk mampu bersaing dan berkolaborasi di tingkat internasional. Ditargetkan hingga akhir tahun 2025, program ini dapat melibatkan hingga 200 guru dari kedua negara. Jika berjalan sukses, IKTE berpotensi diperluas menjadi program pertukaran multilateral dengan negara-negara mitra lainnya di Asia dan dunia.
Suci Sulasmi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.