KICAU 2024: Langkah Strategis Kemendikbud Ciptakan Lagu Edukatif
02/12/2024 : 15.30 WIB
Jakarta, 2 Desember 2024 - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar ajang Karya Cipta Lagu Pembelajaran Anak Usia Dini (KICAU) 2024 pada 2 Desember 2024. Program ini digagas sebagai solusi atas minimnya lagu anak yang berkualitas dalam media pembelajaran di lembaga PAUD. Dengan melibatkan para pendidik, musisi, dan pemerhati pendidikan, KICAU menjadi ruang kolaboratif untuk menciptakan lagu-lagu yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan sesuai dengan perkembangan psikologis anak usia dini.
Dalam beberapa tahun terakhir, kekhawatiran masyarakat terhadap konten hiburan anak semakin meningkat. Lagu-lagu anak tradisional mulai ditinggalkan, digantikan oleh konten digital yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai pendidikan dan perkembangan usia anak. Kemendikbud mencermati kekosongan ini dengan serius dan menjadikan KICAU sebagai langkah strategis untuk mengisi kekurangan tersebut. Melalui pendekatan tematik yang selaras dengan Kurikulum Merdeka, peserta KICAU diarahkan menciptakan lagu yang membahas nilai-nilai sosial, cinta lingkungan, literasi, numerasi, serta pengembangan karakter anak.
Partisipasi dalam KICAU 2024 datang dari berbagai kalangan, mulai dari guru PAUD, seniman musik, mahasiswa seni, hingga komunitas pencinta lagu anak. Proses seleksi dilakukan secara ketat untuk memastikan kualitas karya yang dihasilkan benar-benar mendukung proses belajar yang menyenangkan dan bermakna. Lagu-lagu yang terpilih akan dipublikasikan secara luas dan diintegrasikan ke dalam platform pembelajaran digital yang digunakan lembaga PAUD di seluruh Indonesia.
Kepala Direktorat PAUD, Dr. Rini Widyaningsih, menyampaikan bahwa KICAU bukan sekadar lomba, melainkan bagian dari gerakan budaya pendidikan. “Kami ingin lagu-lagu anak kembali hidup di ruang kelas dan rumah. Lagu adalah media yang sangat kuat untuk menanamkan nilai dan keterampilan dasar pada anak usia dini,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya sinergi antara dunia seni dan pendidikan demi menciptakan media belajar yang lebih kaya dan bermakna.
Dukungan dari para pemangku kepentingan pendidikan pun mengalir deras. Para pengelola PAUD menyambut baik inisiatif ini karena lagu pembelajaran yang relevan sangat dibutuhkan di tengah transformasi sistem pendidikan. Selain menjadi media belajar, lagu juga berfungsi mempererat hubungan emosional antara pendidik dan anak, serta meningkatkan partisipasi anak dalam kegiatan belajar dengan cara yang menyenangkan. Dengan semangat gotong royong, karya-karya KICAU diharapkan menjadi warisan pendidikan yang berkelanjutan.
Melalui KICAU 2024, Kemendikbud ingin memastikan bahwa anak-anak Indonesia mendapatkan akses terhadap lagu-lagu yang mendidik, menyenangkan, dan sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan nasional. Inisiatif ini menandai era baru pembelajaran PAUD yang lebih kontekstual, kreatif, dan berbasis budaya. Diharapkan kegiatan ini menjadi pemantik lahirnya generasi pendidik dan seniman yang peduli terhadap masa depan anak bangsa, sekaligus membangkitkan kembali kejayaan lagu anak di tengah arus globalisasi digital.
Irawati Meitia berkontribusi dalam penulisan artikel ini.