Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024
05/12/2024 : 18.30 WIB
Jakarta, 5 Desember 2024 – Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional 2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama para pemangku kepentingan di bidang Pendidikan Layanan Khusus menggelar berbagai kegiatan untuk meneguhkan komitmen terhadap pendidikan yang inklusif dan berkeadilan. Momentum ini menjadi pengingat bahwa pendidikan untuk penyandang disabilitas bukanlah belas kasihan, melainkan hak yang harus dipenuhi secara bermartabat. Acara yang digelar pada 5 Desember 2024 ini membawa semangat kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat sistem pendidikan yang ramah terhadap semua kalangan.
Komitmen pemerintah dalam mewujudkan inklusivitas pendidikan terus diperkuat melalui berbagai kebijakan afirmatif, pelatihan guru pendidikan inklusif, serta penyediaan sarana dan prasarana yang aksesibel. Dalam peringatan ini, berbagai pihak—termasuk organisasi penyandang disabilitas, lembaga pendidikan, dan komunitas masyarakat—turut ambil bagian dalam dialog kebijakan dan pameran hasil karya siswa penyandang disabilitas. Kehadiran mereka bukan hanya simbol partisipasi, tetapi juga bukti bahwa ketika diberikan akses yang setara, anak-anak penyandang disabilitas mampu menunjukkan potensi luar biasa.
Direktur Pendidikan Layanan Khusus, Dr. Anton Kurniawan, menegaskan pentingnya membangun sistem yang tidak hanya menerima keberadaan siswa penyandang disabilitas, tetapi juga benar-benar mendukung perkembangan mereka. “Pendidikan inklusif bukan sekadar menyediakan ruang, melainkan menciptakan lingkungan belajar yang memfasilitasi semua perbedaan. Kami ingin mencetak generasi yang setara, mandiri, dan memiliki kepercayaan diri untuk berkontribusi dalam masyarakat,” ujarnya. Ia juga menyoroti pentingnya perubahan paradigma, dari belas kasih menjadi penghormatan terhadap hak.
Selama ini, tantangan dalam pendidikan inklusif masih banyak ditemui di lapangan, mulai dari minimnya tenaga pendidik yang terlatih, hingga fasilitas pendidikan yang belum sepenuhnya ramah disabilitas. Namun, melalui peringatan ini, pemerintah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama membangun ekosistem pendidikan yang lebih adil. Investasi dalam pendidikan inklusif diyakini tidak hanya akan membawa dampak positif bagi individu penyandang disabilitas, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih terbuka, toleran, dan berkeadilan sosial.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional juga menjadi ajang untuk menyoroti berbagai kisah inspiratif dari siswa penyandang disabilitas yang telah menorehkan prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Dengan menampilkan cerita-cerita ini ke ruang publik, pemerintah berharap terjadi perubahan cara pandang masyarakat terhadap disabilitas—bahwa keterbatasan fisik atau mental tidak boleh menjadi penghalang untuk bermimpi dan meraih cita-cita. Di sisi lain, ini juga menjadi pengingat bagi dunia pendidikan untuk terus berbenah dan menyempurnakan pendekatan-pendekatan yang inklusif dan empatik.
Ke depan, Kemendikbud berkomitmen untuk terus memperluas akses dan mutu layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Melalui kerja sama dengan lembaga internasional, penguatan regulasi, dan peningkatan kapasitas pendidik, upaya menciptakan sekolah-sekolah ramah disabilitas akan terus digencarkan. Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024 bukan hanya seremonial, melainkan wujud nyata dari semangat gotong royong untuk mewujudkan Indonesia yang inklusif, adil, dan menjunjung tinggi hak setiap warga negaranya untuk memperoleh pendidikan yang layak.
Suci Sulasmi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.