Skolla Luncurkan Program Pembelajaran Nasional Berbasis Teknologi Canggih
22/02/2025 : 17.00 WIB
Jakarta, 22 Februari 2025 — Upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia mendapat dorongan baru melalui peluncuran National Learning Recovery Program (NLRP) 2025, sebuah inisiatif kolaboratif antara startup edutech Skolla dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Program ini dirancang untuk menjawab tantangan penurunan kualitas pembelajaran pasca pandemi serta mempercepat transformasi pendidikan nasional melalui pemanfaatan teknologi mutakhir.
Program NLRP 2025 memiliki tiga pilar utama: asesmen literasi dan numerasi, kelas pendidikan karakter, serta integrasi teknologi Augmented Reality (AR) dalam pembelajaran sains. Melalui asesmen berbasis data, siswa akan diidentifikasi berdasarkan kebutuhan individual mereka, sehingga intervensi pembelajaran dapat lebih terarah dan efektif. Sementara itu, kelas pendidikan karakter akan difokuskan pada pembentukan sikap tanggung jawab, kerja sama, dan toleransi — nilai-nilai yang semakin penting di era digital ini.
Yang paling menarik perhatian publik adalah penggunaan Augmented Reality dalam pembelajaran sains, yang memungkinkan siswa untuk mengalami eksperimen dan fenomena ilmiah secara interaktif. Dengan teknologi ini, konsep-konsep abstrak seperti anatomi, reaksi kimia, atau struktur tata surya dapat divisualisasikan dalam bentuk tiga dimensi, membuat pembelajaran lebih hidup dan mudah dipahami oleh siswa dari berbagai latar belakang.
Menurut CEO Skolla, Dina Rahayu, kolaborasi ini merupakan langkah nyata untuk menghadirkan pembelajaran berbasis personalisasi dan teknologi secara merata ke seluruh pelosok Indonesia. “Kami percaya bahwa akses pada teknologi pendidikan bukan hanya hak siswa di kota besar. Dengan dukungan pemerintah, kami ingin teknologi ini menjangkau sekolah-sekolah di daerah tertinggal sekalipun,” ujarnya dalam konferensi pers peluncuran NLRP di Jakarta.
Pihak Kementerian menyambut baik kerja sama ini, mengingat perlunya inovasi yang konkret dalam dunia pendidikan dasar dan menengah. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Arif Rahmat, menyatakan bahwa NLRP adalah salah satu program prioritas kementerian untuk tahun 2025. Ia menambahkan bahwa sistem monitoring dan evaluasi berbasis digital juga akan diterapkan, guna memastikan setiap sekolah yang terlibat bisa memanfaatkan program ini secara optimal dan berkelanjutan.
Dengan peluncuran NLRP 2025, diharapkan kualitas pendidikan nasional mengalami lompatan signifikan, terutama dalam hal adaptasi teknologi dan pendekatan pembelajaran berbasis kebutuhan siswa. Skolla dan kementerian menargetkan program ini dapat menjangkau lebih dari 20.000 sekolah dalam dua tahun pertama implementasinya. Jika berhasil, program ini bisa menjadi model transformasi pendidikan yang dapat diterapkan secara luas di tingkat ASEAN.
Irawati Meitia berkontribusi dalam penulisan artikel ini.